Thursday, September 11, 2014

#4 Book Review : The Giver


Penulis : Lois Lowry
Penerjemah : Ariyanti Eddy Tarman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 232
Saya beli di toko buku gramedia
RATE
4,5 / 5


i didn't expect much when i started reading this book.

but then i enjoyed it.


Lagi lagi tema dystopia yang diangkat. Tapi, oh wow, awalnya Saya kaget waktu beli bukunya, Saya pikir akan tebal seperti divergent series atau the hunger games series.Tapi buku ini cuma berisikan 232 halaman. Tipis untuk kategori novel dystopia.



Kisahnya mengenai seorang anak berumur 12 Tahun bernama Jonas yang diberi penugasan untuk menjadi penerima ingatan. Pemberi (The giver) memberikan ingatan-ingatan masa lalu yang tidak pernah Jonas ketahui sebelumnya. Ingatan-ingatan ini memberikan Jonas berbagai macam perasaan. Bahagia, takut, amarah, keberanian, dan kesedihan. Tugas Jonas ialah menjaga ingatan dan perasaan itu agar aman bersamanya jauh dari komunitas.


Dan, wow, walaupun tipis, tapi rasanya buku ini cukup kaya akan penceritaan tema dystopia yang sangat menarik untuk di baca. Komunitas yang di gambarkan di buku ini, sekilas mengingatkan saya pada faksi abnegation di divergent. 2 kata untuk menggambarkan isi cerita buku ini. SINGKAT DAN PADAT. sebenarnya saya mau tambahain JELAS biar jadi 3 kata, tapi sayangnya di buku The Giver ini masih blm ada kejelasan. Mungkin karna masih ada 3 buku lagi yang menanti setelah judul ini. Well, let's see next apakah ada kejelasan di buku-buku selanjutnya? 

By the way, The giver ini sudah di angkat ke layar lebar. Barusan saya tonton teaser nya di youtube. Tapi mungkin agar lebih dramatis, versi layar lebarnya jelas bukan di perankan oleh anak umur 12 tahun, dan yes ada unsur romance nya. lebih adventurous juga. Mungkin untuk memenuhi durasi film, mengingat cerita di buku yang singkat dan padat. Seru ya, biasanya kalo buku di angkat ke layar lebar, sutradara nya bakalan potong banyak adegan, karna kepanjangan dan ga bakal muat kalo semuanya di angkat ke film. Tapi kalo The giver ini karna kependekan, sutradaranya musti lebih berimprovisasi, hahaa.. can't wait to watch it!

So, pilih baca atau nonton dulu?  :)

0 comments: